Selasa, 25 November 2014

ACARA II MASA SIMPAN BUNGA MAWAR



1.      TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum yang kami lakukan ini adalah untuk mengetahui lama masa simpan bunga mawar  dengan 3 perlakuan.dan cara penyimpanan bunga supaya tahan lama.
2.      DASAR  TEORI

Bunga mawar merupakan jenis tanaman hias yang paling banyak peminatnya. Bunga mawar sangat terkenal karena aroma dan keindahannya yang khas, sehingga sering disebut dengan Queen of Flower. Disamping itu, bunga mawar juga bermanfaat dalam bidang kesehatan karena memiliki banyak khasiat. Minyak bunga mawar yang dihasilkan dari proses ekstraksi sudah sejak lama digunakan sebagai bahan baku untuk produk pewangi, sabun, pelembab kulit, dan obat-obatan. Dalam Klasifikasi bunga mawar diketahui bahwa bunga mawar terdiri dari berbagai jenis yang dibedakan berdasarkan habitat tumbuhnya.
Di antaranya, jenishybrid tea, floribunda, polyantha, grandiflora, dan climbing rose. Jenis bunga mawar hybrid tea, memiliki bunga tunggal, berukuran lebih besar, susunan bunga kompak, tangkai bunga panjang, dan sering digunakan sebagai bunga potong. Mawar floribunda, memiliki tangkai yang agak panjang, yang bunganya bersatu dalam suatu rangkaian yang besar. Bunga mawar polyantha ,memiliki satu rangkaian bunga berukuran kecil. Selanjutnya, jenis mawar grandiflora, adalah gabungan antara sifat-sifat hybrid lea dan floribunda, sehingga sering digunakan sebagai bunga potong atau tanaman taman. Sedangkan jenis terakhir, yaitu climbing roseadalah bunga mawar rambat dengan beragam bunga tunggal dan rangkap.

            Dalam Klasifikasi bunga mawar disebutkan bahwa bunga ini merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki buah, berakar tunggang dengan banyak cabang akar, memiliki batang yang berduri, tinggi tanaman antara 0,3 sampai 0,5 meter, serta memilki beragam warna bunga (putih, ungu, merah, dan merah muda). Untuk dapat tumbuh baik, tanaman mawar sangat membutuhkan sinar matahari penuh. Apabila kurang mendapat sinar matahari, pertumbuhan tanaman mawar dapat menjadi terhambat dan terkadang tidak menghasilkan bunga. Syarat pertumbuhan yang baik lainnya adalah bunga mawar membutuhkan suhu optimum 30°C dan kelembaban udara antara 60-80%. Sebelumnya, yang penting diperhatikan adalah bunga mawar termasuk golongan bunga yang sangat mudah kehilangan air. Untuk itu sebaiknya dalam pemanenan bunga mawar dilakukan pada pagi hari sekali (sebelum matahari terbit).

            Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), secara lengkap klasifikasi bunga mawar adalah sebagai berikut: 

Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta  
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Ordo: Rosanales
Famili: Rosaceae
Genus: Rosa
Spesies: Rosa hybrida
Nama umum: mawar
Habitus: Semak; tinggi ± 2 m. 
Deskripsi tanaman:
Batang: tegak, bulat, berkayu, berduri, hijau keabu-abuan; Daun: Majemuk, lonjong, berseling, panjang 5-10 cm, lebar 1,5-2,5 cm, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, tangkai selinder, berwarna hijau keabu-abuan. 

Deskripsi Bunga: 
Majemuk, bulat, diujung batang atau cabang, panjang tangkai ± 2,5 cm, berwarna abu-abu, kelopak berbentuklonceng, benang sari bertangkai, kepala sari berwarna kuning, memiliki putik bulat, panjang ± 0,5 cm, mahkota bunga yang halus, berarna merah dan berbau harum. Tanaman bunga mawar juga mengandung senyawa kimia flavonoid dan polifenol yang tinggi.
3.      ALAT DAN BAHAN
Untuk keperluan praktikum, kami menggunakan bahan-bahan serta peralatan sebagai berikut :
1)    Alat tulis
2)    Bunga mawar (6 tangkai)
3)    kulkas
4)    pelepah pisang (debok;jawa)
5)    vas bunga
6)    air
7)    pisau

4.      CARA KERJA
a.       Mempersiapkan alat dan bahan
b.      Memotong tangkai bunga tersebut dengan 3 miring dan 3 mendatar.
c.       Lalu memasukan 2 bunga dengan 1tangkai yang dipotong mendatar dan 1 miring kedalam vas bunga yang sudah diisi air
d.      Lalu memasukan 2 bunga dengan 1tangkai yang dipotong mendatar dan 1 miring kedalam pelepah pisang yang sudah dilipat
e.       Lalu memasukan 2 bunga dengan 1tangkai yang dipotong mendatar dan 1 miring kedalam kulkas
f.        mengamati bunga sampai keadaan bunga layu(tidak layak jual) dan menulisnya.

5.      DATA HASIL PENGAMATAN
Data pengamatan ketahanan bunga mawar :


no
perlakuan
mendatar
miring
Kriteria
keterangan
1
Vas bunga + air
3 hari
3 hari
Daun dan mahkota bunga mulai layu,lemas dan mulai rontok
Tangkai bunga yang dipotong miring lebih cepat layu
2
Pelepah pisang
3 hari
3 hari
Daun dan mahkota bunga mulai layu,lemas dan mulai rontok
Tangkai bunga yang dipotong miring lebih cepat layu
3
Almari es
6 hari
6 hari
Daun dan mahkota bunga mulai layu,lemas dan mulai rontok
Tangkai bunga yang dipotong miring lebih cepat layu








6.      PEMBAHASAN

Dalam penyimpanan bunga mawar menggunakan vas bunga yang dikasih air dapat kita ketahui bahwa bunga mawar  dapat bertahan selama 3 hari. Dapat diketahui pula  penyimpanan bunga mawar menggunakan vas bunga yang dikasih air dapat kita ketahui bahwa bunga mawar  yang pangkalnya dipotong miring lebih cepat layu dibanding dengan bunga yang tangkainya dipotong mendatar. Namun perbedaan kecepatan layu antara keduanya tidak terpaut waktu yang lama (tidak sampai 1 hari ).
Dalam penyimpanan bunga mawar menggunakan pelepah pisang dapat kita ketahui bahwa bunga mawar  dapat bertahan selama 3 hari. Dapat diketahui pula  penyimpanan bunga mawar menggunakan pelepah pisang  dapat kita ketahui bahwa bunga mawar  yang pangkalnya dipotong miring lebih cepat layu dibanding dengan bunga yang tangkainya dipotong mendatar. Namun perbedaan kecepatan layu antara keduanya tidak terpaut waktu yang lama (tidak sampai 1 hari ).
Dalam penyimpanan bunga mawar menggunakan kulkas dapat kita ketahui bahwa bunga mawar  dapat bertahan selama 6 hari. Dapat diketahui pula  penyimpanan bunga mawar menggunakan kulkas yang dapat kita ketahui bahwa bunga mawar  yang pangkalnya dipotong miring lebih cepat layu dibanding dengan bunga yang tangkainya dipotong mendatar. Namun perbedaan kecepatan layu antara keduanya tidak terpaut waktu yang lama (tidak sampai 1 hari ).
7.      KESIMPULAN

a.       Bunga mawar yang disimpan di kulkas akan segar lebih lama dibanding yang disimpan menggunakan vas bunga  + air dan pelepah pisang.
b.      Bunga mawar yang tangkainya dipotong mendatar akan segar lebih lama dibanding dengan bunga mawar yang tangkainya dipotong miring.hal ini berlaku dalam ketiga perlaku


DAFTAR PUSTAKA

Anonimus.http://yogaprihatna.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-biologi-umum.html,diakses  15 maret  2014
Rukmana, Rahmat. 1995. Mawar. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
 Soekarno dan Nampiah. 1990. Mawar. Jakarta : Penebar Swadaya.
Anonymous, Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS

MENGHITUNG INDEX SAMPAH



ACARA I
MENGHITUNG INDEK SAMPAH

A.     Tujuan
Ø  Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui  indek sampah sayur-sayuran dan buah.

B.     Dasar teori

·         sampah
       Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”. (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) “Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.” (Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996).

·         Sayuran Bayam

Bayam merupakan jenis sayuran hijau yang banyak manfaatnya bagi kesehatan dan pertumbuhan badan. Terutama bagi anak-anak dan para ibu yang sedang hamil. Didalam daun bayam terdapat cukup banyak kandungan protein, mineral, kalsium, Zat besi, dan vitamin yang di butuhkan oleh tubuh manusia. (yusni . B . ,3)
Bayam cabut merupakan salah satu jenis bayam yang cocok untuk dibudidayakan. Pertimbangannya karena tidak banyak menuntut persyaratan tumbuh yang sulit. Mudah ditanam dan cepat tumbuh walau tanpa pemeliharaan yang serius. Selain itu, dalam waktu singkat tanaman sudah dapat dipanen. (yusni. B . , 18)

·         Sayuran Kangkung

        Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air
Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar).
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung .
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generative.

·         Sayuran Sawi
Sawi (Brassica juncea L.) merupakan tanaman semusim yang berdaun lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi dapat di tanam di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Akan tetapi, umumnya sawi diusahakan di dataran rendah, yaitu di pekarangan, di ladang, atau di sawah. Sawi termasuk tanaman sayuran yang tahan terhadap hujan. Sehingga ia dapat ditanam di sepanjang tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup untuk penyiraman. Keadaan tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, dan drainase baik dengan derajat keasaman (pH) 6-7 (Anonim, 2005).

·         Buah Alpukat

    Tanaman alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon dengan nama alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain.
Tanaman alpukat bukan tanaman asli Indonesia, tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.

·         Buah Rambutan
Rambutan adalah tanaman buah yang hampir setiap orang  telah mengenalnya, atau malahan merasakan buahnya. Pada umumnya, rambutan nampaknya memang belum mendapat perhatian khusus dalam sektor pertanian. Tanaman rambutan dari bibit hasil okkulasi dan sambung biasa mulai berbuah pada umur sekitar 4 tahun. Sedangkan bibit yang berasal dari biji mulai berbuah pada usia 8 tahun. Musim berbunga rambutan biasanya jatuh antara bulan Juli sampai September, dan musim berbuahnya sekitar bulan November sampai Februari (Rismunandar. 1983.)

·         Buah Pisang
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.
Perkebunan pisang yang permanen (diusahakan terus menerus) dengan mudah dapat ditemukan di Meksiko, Jamaika, Amerika Tengah, Panama, Kolombia, Ekuador dan Filipina. Di negara tersebut, budidaya pisang sudah merupakan suatu industri yang didukung oleh kultur teknis yang prima dan stasiun pengepakan yang modern dan pengepakan yang memenuhi standard internasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa pisang memang komoditas perdagangan yang sangat tidak mungkin diabaikan.
Permintaan pisang dunia memang sangat besar terutama jenis pisang Cavendish yang meliputi 80% dari permintaan total dunia. Selain berpeluang dalam ekspor pisang utuh, saat ini ekspor pure pisang juga memberikan peluang yang baik. Pure pisang biasanya dibuat dari pisang cavendish dengan kadar gula 21-26 % atau dari pisang lainnya dengan kadar gula 30 ha), produksi yang ekonomis harus mencapai sedikitnya 46 ton/ha/tahun.

Bahan Dan Alat
Untuk keperluan praktikum, kami menggunakan bahan-bahan serta peralatan sebagai berikut :

1.      Bayam                 
2.      Kangkung
3.      Sawi
4.      Alpukat
5.      Rambutan
6.      Pisang
7.      Timbangan
8.      Pisau

C.    Pelaksanaan

1.      Mempersiapkan alat timbang, satu persatu sayuran dan buah ditimbang dan dicatat berat nya.
2.       Dilaksanakan dua kali penimbangan yang pertama penimbangan berat total dan yang  kedua penimbangan berat sampah.
3.      berat total ditimbang keseluruhan bahannya setelah penimbangan selesai semuanya di lanjut dengan memilih dan memilah sayuran dan buah yang tidak digunakan lagi untuk mengetahui berat sampahnya.
Tabel  Pengamatan
No
Bahan
B. T
B. S
B. K
I. S
1
Bayam
0,25
0,095
0,155
2,63
2
Kangkung
0,29
0,09
0,2
3,22
3
Sawi
0,295
0,12
0,175
2,46
4
Alpukat
0,215
0,065
0,15
3,31
5
Rambutan
0,09
0,045
0,045
2
6
Pisang
0,12
0,035
0,085
3,43

               
 Tabel indek sampah dan bahan yang di gunakan
no
komuditas
Indek sampah
Bahan yang di gunkan
1
bayam
Batang bagian bawah
Daun yang sudah layu
Daun
Batang bagian atas
2
sawi
Daun pembungkus bagian luar
Daun buah yang sudah rusak
Daun bagian dalam
3
kangkung
Batang bagian bawah
Akar kangkung
Daun yang sudah layu
Daun yang masih segar
Batang bagian atas
4
alpukat
Kulit dan biji
biji
Daging buah rambutan
5
rambutan
Kulit da biji

Daging buah rambutan
6
pisang
Kulit pisang
Daging buah pisang



1.      KESIMPULAN

a.       Berat total komoditi tidak berpengaruh terhadap besarnya index sampah.
b.      Setiap komoditi hortikultura memiliki index sampah yang berbeda – beda.
c.       Prilaku konsumen dalam menggunakan dan memanfaatkan juga bisa menjadi tolak ukur indek untuk sampah

Daftar Pustaka

Bandini, yusni. 1995, Bayam,PT penebur swadaya,Jakarta

di unduh pada tanggal 4 maret 2014

di unduh pada tanggal 4 maret 2014

Anonimus.wikipedia.org/wiki/Kangkung
di unduh pada tanggal 4 maret 2014

Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta : Kanisius.

Rahayu, Estu. 2003. Bertanam Sayuran Sawi. Jakarta :Penebar Swadaya

di unduh pada tanggal 4 maret 2014

Kalie, Moehd. Baga (1997). "Alpukat: budidaya dan pemanfaatannya". Yogyakarta: Kanisius.