ACARA I
MENGHITUNG INDEK SAMPAH
A.
Tujuan
Ø
Tujuan praktikum ini adalah untuk
mengetahui indek sampah sayur-sayuran
dan buah.
B.
Dasar teori
·
sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai
nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau
pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi
berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).
“Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.”
(Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996). “Sampah adalah sesuatu
yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula”.
(Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) “Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai.”
(Radyastuti, W. Prof. Ir, 1996).
·
Sayuran Bayam
Bayam merupakan jenis sayuran hijau
yang banyak manfaatnya bagi kesehatan dan pertumbuhan badan. Terutama bagi
anak-anak dan para ibu yang sedang hamil. Didalam daun bayam terdapat cukup
banyak kandungan protein, mineral, kalsium, Zat besi, dan vitamin yang di
butuhkan oleh tubuh manusia. (yusni . B . ,3)
Bayam
cabut merupakan salah satu jenis bayam yang cocok untuk dibudidayakan.
Pertimbangannya karena tidak banyak menuntut persyaratan tumbuh yang sulit.
Mudah ditanam dan cepat tumbuh walau tanpa pemeliharaan yang serius. Selain
itu, dalam waktu singkat tanaman sudah dapat dipanen. (yusni. B . , 18)
·
Sayuran Kangkung
Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air
Batang
kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air (herbacious)
dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan yang banyak
dan setelah tumbuh lama batangnya akan merayap (menjalar).
Kangkung
memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak daunnya
terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk daun umumnya
runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua, dan
permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya
tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung
darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota
bunga berwarna putih atau merah lembayung .
Buah
kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk
buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua
dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur
buah kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat.
Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada
jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman
secara generative.
·
Sayuran
Sawi
Sawi
(Brassica juncea L.) merupakan tanaman semusim yang berdaun lonjong,
halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi dapat di tanam di dataran tinggi
maupun di dataran rendah. Akan tetapi, umumnya sawi diusahakan di dataran
rendah, yaitu di pekarangan, di ladang, atau di sawah. Sawi termasuk tanaman
sayuran yang tahan terhadap hujan. Sehingga ia dapat ditanam di sepanjang
tahun, asalkan pada saat musim kemarau disediakan air yang cukup untuk
penyiraman. Keadaan tanah yang dikehendaki adalah tanah gembur, banyak
mengandung humus, dan drainase baik dengan derajat keasaman (pH) 6-7 (Anonim,
2005).
·
Buah Alpukat
Tanaman alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon dengan nama alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain.
Tanaman alpukat bukan tanaman asli
Indonesia, tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah
dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun
1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika
Tengah dan Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna
meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.
·
Buah Rambutan
Rambutan adalah tanaman buah yang hampir
setiap orang telah mengenalnya, atau malahan merasakan buahnya. Pada
umumnya, rambutan nampaknya memang belum mendapat perhatian khusus dalam sektor
pertanian. Tanaman rambutan dari bibit hasil okkulasi dan sambung biasa mulai
berbuah pada umur sekitar 4 tahun. Sedangkan bibit yang berasal dari biji mulai
berbuah pada usia 8 tahun. Musim berbunga rambutan biasanya jatuh antara bulan
Juli sampai September, dan musim berbuahnya sekitar bulan November sampai
Februari (Rismunandar.
1983.)
·
Buah
Pisang
Pisang
adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga
karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung
pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses
fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus
berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang abaca diolah
menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong
kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba,
kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia. Secara
tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri
dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat
sakit kencing dan penawar racun.
Perkebunan
pisang yang permanen (diusahakan terus menerus) dengan mudah dapat ditemukan di
Meksiko, Jamaika, Amerika Tengah, Panama, Kolombia, Ekuador dan Filipina. Di
negara tersebut, budidaya pisang sudah merupakan suatu industri yang didukung
oleh kultur teknis yang prima dan stasiun pengepakan yang modern dan pengepakan
yang memenuhi standard internasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa pisang
memang komoditas perdagangan yang sangat tidak mungkin diabaikan.
Permintaan
pisang dunia memang sangat besar terutama jenis pisang Cavendish yang meliputi
80% dari permintaan total dunia. Selain berpeluang dalam ekspor pisang utuh,
saat ini ekspor pure pisang juga memberikan peluang yang baik. Pure pisang
biasanya dibuat dari pisang cavendish dengan kadar gula 21-26 % atau dari
pisang lainnya dengan kadar gula 30 ha), produksi yang ekonomis harus mencapai
sedikitnya 46 ton/ha/tahun.
Bahan Dan Alat
Untuk
keperluan praktikum,
kami menggunakan bahan-bahan serta peralatan sebagai berikut :
1.
Bayam
2.
Kangkung
3.
Sawi
4.
Alpukat
5.
Rambutan
6.
Pisang
7.
Timbangan
8.
Pisau
C.
Pelaksanaan
1.
Mempersiapkan
alat timbang, satu persatu sayuran dan buah ditimbang dan dicatat berat nya.
2.
Dilaksanakan dua kali penimbangan yang pertama
penimbangan berat total dan yang kedua
penimbangan berat sampah.
3.
berat
total ditimbang keseluruhan bahannya setelah penimbangan selesai semuanya di lanjut
dengan memilih dan memilah sayuran dan buah yang tidak digunakan lagi untuk
mengetahui berat sampahnya.
Tabel
Pengamatan
No
|
Bahan
|
B. T
|
B. S
|
B. K
|
I. S
|
1
|
Bayam
|
0,25
|
0,095
|
0,155
|
2,63
|
2
|
Kangkung
|
0,29
|
0,09
|
0,2
|
3,22
|
3
|
Sawi
|
0,295
|
0,12
|
0,175
|
2,46
|
4
|
Alpukat
|
0,215
|
0,065
|
0,15
|
3,31
|
5
|
Rambutan
|
0,09
|
0,045
|
0,045
|
2
|
6
|
Pisang
|
0,12
|
0,035
|
0,085
|
3,43
|


Tabel indek sampah dan bahan yang di gunakan
no
|
komuditas
|
Indek sampah
|
Bahan yang di gunkan
|
1
|
bayam
|
Batang bagian bawah
Daun yang sudah layu
|
Daun
Batang bagian atas
|
2
|
sawi
|
Daun pembungkus bagian luar
Daun buah yang sudah rusak
|
Daun
bagian dalam
|
3
|
kangkung
|
Batang bagian bawah
Akar kangkung
Daun yang sudah layu
|
Daun yang masih segar
Batang bagian atas
|
4
|
alpukat
|
Kulit dan biji
biji
|
Daging buah rambutan
|
5
|
rambutan
|
Kulit da biji
|
Daging buah rambutan
|
6
|
pisang
|
Kulit pisang
|
Daging buah pisang
|
1.
KESIMPULAN
a.
Berat
total komoditi tidak berpengaruh terhadap besarnya index sampah.
b.
Setiap
komoditi hortikultura memiliki index sampah yang berbeda – beda.
c.
Prilaku konsumen dalam menggunakan dan
memanfaatkan juga bisa menjadi tolak ukur indek untuk sampah
Daftar Pustaka
Bandini, yusni. 1995, Bayam,PT
penebur swadaya,Jakarta
di unduh pada tanggal 4 maret 2014
Anonimus.www.alamtani.com/budidaya-kangkung
di unduh pada tanggal 4 maret 2014
Anonimus.wikipedia.org/wiki/Kangkung
di unduh
pada tanggal 4 maret 2014
Rukmana,
R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Yogyakarta : Kanisius.
Rahayu,
Estu. 2003. Bertanam Sayuran Sawi. Jakarta
:Penebar Swadaya
di unduh
pada tanggal 4 maret 2014
Kalie, Moehd. Baga (1997). "Alpukat: budidaya dan
pemanfaatannya". Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar